Sabtu, 29 Oktober 2011

F-16 Fighting Falcon

 



                    F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamics (lalu di akuisisi oleh Lockheed Martin), di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya ber-evolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor.
F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9g.
Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis produksi pesawat mereka kepada Lockheed Corporation, yang kemudian menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995


                     Pada tahun 1960-an, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat menyimpulkan bahwa masa depan pertempuran udara akan ditentukan oleh peluru kendali yang semakin modern. Dan bahwa pesawat tempur masa depan akan digunakan untuk mengejaran jarak jauh, berkecepatan tinggi, dan menggunakan sistem radar yang sangat kuat untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ini membuat desain pesawat tempur masa ini lebih seperti interseptordaripada pesawat tempur klasik. Pada saat itu, Amerika Serikat menganggap pesawat F-111(yang pada saat itu masih dalam tahap pengembangan) dan F-4 Phantom akan cukup untuk kebutuhan pesawat tempur jarak jauh dan menengah, dan didukung oleh pesawat jarak dekat bermesin tunggal seperti F-100 Super Sabre, F-104 Starfighter, dan F-8 Crusader.
Pada Perang Vietnam, Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka. Peluru kendali udara ke udara pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.
Kolonel John Boyd mengembangkan teori tentang perawatan energi pada pertempuran pesawat tempur, yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Sayap yang lebih besar akan menghasilkan gesekan yang lebih besar saat terbang, dan biasanya menghasilkan jarak jangkau yang lebih sedikit dan kecepatan maksimum yang lebih kecil. Boyd menganggap pengorbanan jarak dan kecepatan perlu untuk menghasilkan pesawat yang bisa bermanuver dengan baik. Pada saat yang sama, pengembangan F-111 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan pembatalannya, dan munculnya desain baru, yaitu F-14 Tomcat. Dorongan Boyd tentang pentingnya pesawat yang lincah, gagalnya program F-111, dan munculnya informasi tentang MiG-25 yang saat itu kemampuan dibesar-besarkan membuat Angkatan Udara Amerika Serikat memulai perancangan pesawat mereka sendiri, yang akhirnya menghasilkan F-15 Eagle.
Pada saat pengembangannya, F-15 berevolusi menjadi besar dan berat seperti F-111. Ini membuat Boyd frustrasi dan ia pun meyakinkan beberapa petinggi Angkatan Udara lain bahwa F-15 membutuhkan dukungan dari pesawat tempur yang lebih ringan. Grup petinggi Angkatan Udara ini menyebut diri mereka "fighter mafia", dan mereka bersikeras akan dibutuhkannya program Pesawat Tempur Ringan (Light Weight Fighter, LWF).
Pada Mei 1971, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang mengkritik tajam program F-14 dan F-15. Kongres mengiyakan pendanaan untuk program LWF sebesar US$50 juta, dengan tambahan $12 juta pada tahun berikutnya. Beberapa perusahaan memberikan proposal, tetapi hanya General Dynamics dan Northrop yang sebelumnya sudah memulai perancangan dipilih untuk memproduksi prototip. Pesawat mereka mulai diuji pada tahun 1974. Program LWF awalnya merupakan program evaluasi tanpa direncanakan pembelian versi produksinya, tetapi akhirnya program ini diubah namanya menjadi Air Combat Fighter, dan Angkatan Udara AS mengumumkan rencana untuk membeli 650 produk ACF. Pada tanggal 13 Januari 1975 diumumkan bahwa YF-16 General Dynamics mengalahkan saingannya, YF-17.

Varian

Varian F-16 ditandai oleh nomer blok yang menandakan pembaruan yang signifikan. Blok ini mencakup versi kursi tunggal dan kursi ganda.

F-16 A/B

F-16A Norwegia diatas daerah Balkan.
F-16 A/B awalnya dilengkapi Westinghouse AN/APG-66 Pulse-doppler radar, Pratt & Whitney F100-PW-200 turbofan, dengan 14.670 lbf (64.9 kN), 23.830 lbf (106,0 kN) dengan afterburner. Angkatan Udara AS membeli 674 F-16A dan 121 F-16B, pengiriman selesai pada Maret 1985.
Blok 1
Blok awal (Blok 1/5/10) memiliki relatif sedikit perbedaan. Sebagian besar diperbarui menjadi Blok 10 pada awal 1980-an. Ada 94 Blok 1, 197 Blok 5, dan 312 Blok 10 yang diproduksi. Blok 1 model awal produksi dengan hidung dicat hitam.
Blok 5
Diketahui kemudian bahwa hidung hitam menjadi identifikasi visual jarak jauh untuk pesawat Blok 1, sehingga warnanya diubah menjadi abu-abu untuk Blok 5 ini. Pada F-16 Blok 1, ditemukan bahwa air hujan dapat berkumpul pada beberapa titik di badan pesawat, sehingga untuk Blok 5 dibuat lubang saluran air.
Blok 10
Pada akhir 1970-an, Uni Soviet secara signifikan mengurangi ekspor titanium, sehingga produsen F-16 mulai menggunakan alumunium. Metode baru pun dilakukan: aluminum disekrup ke permukaan pesawat Blok 10, menggantikan cara pengeleman pada pesawat sebelumnya.
Blok 15
Perubahan besar pertama F-16, pesawat Blok 15 ditambahkan stabiliser horizontal yang lebih besar, ditambah dua hardpoint di bagian dagu, radar AN/APG-66 yang lebih baru, dan menambah kapasitas hardpoint bawah sayap. F-16 diberikan radio UHF Have Quick II. Blok 15 adalah varian F-16 yang paling banyak diproduksi, yaitu 983 buah. Produksi terakhir dikirim pada tahun 1996 ke Thailand. Indonesiamemiliki varian ini sebanyak 12 unit.
Blok 15 OCU
Mulai tahun 1987 pesawat Blok dikirim ke dengan memenuhi standar Operational Capability Upgrade (OCU), yang mencakup mesin F100-PW-220 turbofans dengan kontrol digital, kemamampuan menembakkan AGM-65, AMRAAM, dan AGM-119 Penguin, serta pembaruan pada kokpit, komputer, dan jalur data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah menjadi 17.000 kg. 214 pesawat menerima pembaruan ini, ditambah dengan beberapa pesawat Blok 10.
Blok 20
150 Blok 15 OCU untuk Taiwan dengan tambahan kemampuan yang serupa dengan F-16 C/D Blok 50/52: menembakkan AGM-45 Shrike, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, dan bisa membawa LANTIRN. Komputer pada Blok 20 diperbarui secara signifikan, dengan kecepatan proses 740 kali lipat, dan memori 180 kali lipat dari Blok 15 OCU.

Spesifikasi (F-16C Blok 30)

Orthographically projected diagram of the F-16.

Karakteristik umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 49 ft 5 in
  • Lebar sayap: 32 ft 8 in
  • Tinggi: 16 ft
  • Luas sayap: 300 ft²
  • Airfoil: NACA 64A204 root and tip
  • Bobot kosong: 18,238 lb
  • Bobot terisi: 26,463 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 42,300 lb
  • Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan
    • Dorongan kering: 14,590 lbf
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 23,770 lbf
  • Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan
    • Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)
    • Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)

Kinerja

  • Laju maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
  • Radius tempur: 340 mi on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs
  • Jarak jangkau ferri: >3,200 mi
  • Batas tertinggi servis: >55,000 ft
  • Laju panjat: 50,000 ft/min
  • Beban sayap: 88.2 lb/ft²
  • Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095

Persenjataan

  • Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling gun, 511 rounds
  • Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
  • Rudal:
    • Air-to-air missiles:
      • 6× AIM-9 Sidewinder or
      • 6× AIM-120 AMRAAM or
      • 6× Python-4
    • Air-to-ground missiles:
      • 6× AGM-65 Maverick or
      • 4× AGM-88 HARM
    • Anti-ship missiles: 4× AGM-119 Penguin
  • Bom:
    • 2× CBU-87 cluster
    • 2× CBU-89 gator mine
    • 2× CBU-97
    • 4× GBU-10 Paveway
    • 6× GBU-12 Paveway II
    • 6× Paveway-series laser-guided bombs
    • 4× JDAM
    • 4× Mk 80 series
    • B61 nuclear bomb

Lainya:

    • SUU-42A/A Flares/Infrared decoys dispenser pod and chaff pod or
    • AN/ALQ-131 & AN/ALQ-184 ECM pods or
    • LANTIRN, Lockheed Martin Sniper XR & LITENING targeting pods or
    • up to 3× 300/330/370 US gallon Sargent Fletcher drop tanks for ferry flight/extended range/loitering time.

Avionik

  • AN/APG-68 radar

Rabu, 26 Oktober 2011

F-4E Phantom II




                   F-4E Phantom II adalah pesawat tempur pengebom buatan Amerika Serikat. Pesawat ini berukuran besar, bermesin & berawak ganda, terutama digunakan olehAngkatan Udara Amerika Serikat, Angkatan Laut Amerika Serikat, serta Korps Marinir Amerika Serikat. Saat ini F-4 sudah pensiun di Amerika Serikat, tetapi masih aktif di beberapa negara di luar Amerika serikat, seperti di Iran dan Israel. Sampai tahun 2001 masih ada 1000 pesawat jenis ini yang digunakan di 11 negara.


                    F-4E USAF menjatuhkan 107 MiG Asia Tenggara (50 dengan Sparrow, 31 dengan Sidewinder, 5 dengan Falcon, 15 dengan senapan mesin, dan 6 dengan yang lainnya. F-4E USAF adalah pesawat tempur pertama yg pernah menembakkan kanon pesawat tempur dalam kecepatan suara.



Spesifikasi (F-4E)

Orthographically projected diagram of the F-4B Phantom II.
Data dari The Great Book of Fighters,

Karakteristik umum

  • Kru: 2
  • Panjang: 63 ft 0 in
  • Lebar sayap: 38 ft 4.5 in
  • Tinggi: 16 ft 6 in
  • Luas sayap: 530.0 ft²
  • Airfoil: NACA 0006.4-64 root, NACA 0003-64 tip
  • Bobot kosong: 30,328 lb
  • Bobot terisi: 41,500 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 61,795 lb
  • Mesin: 2× General Electric J79-GE-17A axial compressor turbojets, 17,845 lbf masing-masing
  • Zero-lift drag coefficient: 0.0224
  • Drag area: 11.87 ft² (1.10 m²)
  • Aspect ratio: 2.77
  • Fuel capacity: 1,994 US gal (7,549 L) internal, 3,335 US gal (12,627 L) with three external tanks
  • Maximum landing weight: 36,831 lb (16,706 kg)

Kinerja

  • Laju maksimum: Mach 2.23 (1,472 mph, 2,370 km/h) at 40,000 ft (12,190 m)
  • Laju jelajah: 506 knots (585 mph, 940 km/h)
  • Radius tempur: 367 nm
  • Jarak jangkau ferri: 1,403 nm with 3 external fuel tanks
  • Batas tertinggi servis: 60,000 ft
  • Laju panjat: 41,300 ft/min
  • Beban sayap: 78 lb/ft²
  • Dorongan/berat: 0.86
  • Lift-to-drag ratio: 8.58
  • Takeoff roll: 4,490 ft (1,370 m) at 53,814 lb (24,410 kg)
  • Landing roll: 3,680 ft (1,120 m) at 36,831 lb (16,706 kg)

Persenjataan

  • 1x 20 mm M61 Vulcan gatling cannon, 639 rounds
  • Up to 18,650 lb (8,480 kg) of weapons on nine external hardpoints, including general purpose bombs, cluster bombs, TV- and laser-guided bombs, rocket pods, air-to-ground missiles, anti-runway weapons, anti-ship missiles, targeting pods, recce pods, and nuclear weapons. Baggage pods may also be carried. External fuel tanks of 370 US gal (1,420 l) capacity for the outer wing hardpoints and either a 600 or 610 US gal (2,310 or 2,345 l) fuel tank for the centerline station can be fitted to extend the range.
  • 4x AIM-7 Sparrow in fuselage recesses plus 4x AIM-9 Sidewinders on wing pylons; upgraded Hellenic F-4E and German F-4F ICE carry AIM-120 AMRAAM, Japanese F-4EJ Kai carry AAM-3, Hellenic F-4E will carry IRIS-T in future. Iranian F-4s could potentially carry Russian and Red Chinese missiles. UK Phantoms eventually (1978) replaced the AIM-7 Sparrow with Skyflash missiles.

Selasa, 25 Oktober 2011

F-15 Eagle




                    F-15 Eagle adalah pesawat tempur taktis segala cuaca yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan superioritas udara dalam pertarungan di langit. Pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, dan pertama kali terbang pada Juli 1972. F-15E Strike Eagle adalah variannya yang merupakan pesawat tempur serang yang mulai dipakai pada tahun 1989. Angkatan Udara Amerika Serikat berencana untuk tetap menggunakan F-15 sampai tahun 2025.



Sejarah

                    Pada Perang Korea, pesawat tempur Amerika Serikat yang dapat mengalahkan pesawat tempur MiG-15 Soviet hanya adalah F-86 Sabre. Kemudian pada tahun1965, komunitas pesawat tempur dikejutkan dengan hancurnya pesawat-pesawat modern F-105 Thunderchief oleh MiG-17 era pasca-Perang Korea, pada Perang Vietnam. Intelijen Angkatan Udara Amerika Serikat kemudian mengetahui bahwa Uni Soviet sedang dalam tahap mengembangkan pesawat tempur yang lebih besar, yang dinamakan MiG-25. Pada Perang Vietnam, pesawat yang memiliki persenjataan, jarak jangkau, dan kelincahan yang cukup untuk mengalahkan pesawat tempur buatan Soviet hanyalah F-4 Phantom II. Namun, pesawat ini masih memiliki banyak kelemahan.
                   Angkatan Udara AS membutuhkan pesawat yang lebih baik dari F-4 Phantom. Setelah menolak program VFX Angkatan Laut AS (yang akhirnya menghasilkan F-14 Tomcat), Angkatan Udara AS membuat program mereka sendiri, yaitu FX (Fighter Experimental), dengan spesifikasi untuk pesawat tempur superioritas udara yang relatif ringan. Tiga perusahaan menyerahkan proposal, yaitu Fairchild Republic, North American Rockwell, dan McDonnell Douglas. Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka telah memilih McDonnell Douglas pada tanggal 23 Desember 1969. Disain yang terpilih menggunakan sayap ekor ganda mirip dengan F-14, namun tidak menggunakan sayap lipat.

F-15A prototip pertama, S/N 71-0280.
                   Versi paling pertamanya, yang diberikan nama F-15A untuk varian kursi tunggal dan F-15B untuk varian berkursi ganda, digerakkan oleh mesin yang baru, Pratt & Whitney F100, yang dapat mencapai perbandingan dorongan dengan berat rasio 1 banding 1. Meriam tanpa selongsong 25 mm Ford-Philco GAU-7 yang awalnya dikembangkan untuk pesawat ini dibatalkan karena menemui masalah pengembangan, dan digantikan meriam M61 Vulcanstandar. F-15 juga melanjutkan pemakaian empat rudal Sparrow, sama seperti Phantom. Sayap tetap F-15 terpasang pada badan pesawat yang dibuat lebar dan datar, yang membantu sayap memberikan dorongan ke atas. Pengembangan F-15E Strike Eagle juga akhirnya menghasilkan pesawat untuk menggantikan F-111 Aardvark.
                    Namun, perdebatan di dalam tubuh Angkatan Udara Amerika Serikat mengenai F-15 yang terlalu besar sebagai pesawat tempur superioritas udara, dan dinilai terlalu mahal untuk diproduksi secara menyeluruh menggantikan F-4 dan A-7 mengakibatkan dimulainya program Light Weight Fighter (Pesawat Tempur Ringan), yang akhirnya akan menghasilkan pesawat tempur ringan F-16 Fighting Falcon dan pesawat tempur menengah F/A-18 Hornet.


Kecelakaan yang berakibat larangan terbang

                    Pada 2 November 2007, F-15C jatuh pada latihan di Missouri. Sang pilot selamat melontarkan diri, tetapi kecelakaan ini memicu pelarangan terbang (grounded) bagi pesawat F-15. Kecelakaan pada awalnya adipercaya karena kegagalan struktur pesawat sehingga pecah saat terbang. Pada 3 November 2007, semua F-15 dilarang terbang untuk semua misi yang tidak kritis (non-mission critical). Hari berikutnya larangan ini diperluas pada pesawat yang beroperasi (non-critical mission) di timur tengah. Pada 13 November 2007 lebih dari 1,100 pesawat dilarang terbang di seluruh dunia setelah Israel, Jepang dan Saudi Arabia juga melarang terbang pesawat F-15 mereka. Pada 14 November, Model F-15E diperbolehkan terbang setelah setiap pesawat di inspeksi.

Spesifikasi (F-15C Eagle)

Gambar teknis F-15 Eagle.
Data dari USAF fact sheet, Jane's All the World's Aircraft

Karakteristik umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 63,8 ft
  • Lebar sayap: 42,8 ft
  • Tinggi: 18,5 ft
  • Luas sayap: 608 ft²
  • Airfoil: NACA 64A006.6 root, NACA 64A203 tip
  • Bobot kosong: 28.000 lb
  • Bobot terisi: 44.500 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 68.000 lb
  • Mesin: 2× Pratt & Whitney F100-100,-220, atau -229 turbofan
    • Dorongan kering: 17.450 lbf masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 25.000 lbf untuk -220; 29.000 lbf untuk -229 masing-masing

Kinerja

  • Laju maksimum:
F-15 vertical deploy.jpg
    • Ketinggian rendah: Mach 1,2 (1.450 km/jam)
    • Ketinggian tinggi: Mach 2,5 (3.018 km/jam)
  • Jarak jangkau ferri: 3.000 nm dengan bahan bakar eksternal
  • Batas tertinggi servis: 65.000 ft
  • Laju panjat: >50.000 ft/min
  • Beban sayap: 73,1 lb/ft²
  • Dorongan/berat: 1,12 (-220), 1,30 (-229)

Persenjataan

  • Senjata api: 1× meriam M61A1 20 mm, 940 butir peluru
  • Titik keras: 4 sayap, 4 badan, 2 stasiun sayap, stasiun tengah dengan kapasitas 7.300 kg,
  • Rudal:
    • AIM-7F Sparrow
    • AIM-120 AMRAAM
    • AIM-9 Sidewinder

Avionik

  • Radar:
  • Raytheon AN/APG-63 atau AN/APG-70 atau
  • Raytheon AN/APG-63(V)2 Active Electronically Scanned Array (AESA)
  • Countermeasures:
  • AN/APX-76 IFF interrogator
  • AN/ALQ-128 radar warning suite
  • AN/ALR-56 radar warning receiver
  • ALQ-135 internal countermeasures system
  • AN/ALE-45 chaff/flare dispensers

F-14 Tomcat




          F-14 Tomcat adalah pesawat tempur supersonik sayap ayun, yang bermesin dan berkursi ganda. F-14 merupakan pesawat tempur superioritas udara utama Angkatan Laut Amerika Serikat dari tahun 1972 sampai tahun 2006. Pesawat ini juga memiliki kemampuan serang darat setelah dilengkapi sistem LANTIRN. Pesawat ini mulai dikembangkan setelah kegagalan proyek F-111B, dan merupakan pesawat tempur generasi ke-4 pertama Amerika Serikat, yang dirancang dengan didasari pengalaman bertempur dengan pesawat-pesawat MiG buatan Soviet pada Perang Vietnam.


          Pesawat ini mulai dipakai oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1972, menggantikan F-4 Phantom II. Pesawat ini juga sempat diekspor ke Iran pada tahun1976. Pada tanggal 22 September 2006, pesawat ini resmi dipensiunkan dan digantikan oleh F/A-18E/F Super Hornet.

          Program F-14 Tomcat dimulai ketika pengembangan F-111B, varian Angkatan Laut Amerika Serikat dari program Tactical Fighter Experimental (TFX), dianggap tidak memuaskan, karena terlalu berat dan kurang lincah. Angkatan Laut AS membutuhkan pesawat tempur pertahanan armada (fleet air defense fighter, FADF) yang peran utamanya adalah mencegat pesawat pengebom Soviet sebelum mereka bisa meluncurkan rudal ke arah armada laut, selain itu Angkatan Laut AS juga menginginkan pesawat yang memiliki kemampuan superioritas udara yang baik.


          Pada bulan Mei 1968, Kongres Amerika Serikat menghentikan pendanaan untuk program F-111B, membuat Angkatan Laut AS bisa mengembangkan pesawat baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Angkatan Laut AS kemudian memulai tender untuk pengembangan pesawat baru. Dari lima perusahaan yang memberikan proposal (empat diantaranya menawarkan pesawat dengan sayap lipat seperti F-111), McDonnell Douglas dan Grumman dipilih sebagai finalis pada Desember 1968, dan akhirnya Grumman memenangkan kontrak ini pada Januari 1969. Sebelum ini, Grumman memang merupakan mitra dalam pengembangan F-111B, dan mereka sudah mulai memikirkan dan merancang pesawat baru ketika merasakan bahwa program F-111B akan gagal. Desain awal dan perkiraan harga sebelumnya sudah sempat disebarkan ke petinggi Angkatan Laut sebagai alternatif F-111B.] F-14 pertama kali terbang pada tanggal 21 Desember 1970, hanya 22 bulan setelah Grumman memenangkan kontrak ini.


Varian


F-14 di atas kapal USS Enterprise.
712 F-14 telah diproduksi antara tahun 1969 sampai 1991 di pabrik Grumman di Calverton, Long Island.
  • YF-14A: Prototip dan versi praproduksi. 12 buah.
  • F-14A: Versi produksi pertama, interseptor berkursi ganda untuk Angkatan Laut AS. Modifikasi pada saat-saat akhir menambahkan kemampuan serang darat. 545 buah dikirim ke Angkatan Laut AS, dan 79 buah ke Iran. 102 F-14A terakhir menggunakan mesin TF30-P-414A yang lebih baru.Selain itu, F-14A ke-80 diproduksi untuk Iran, tetapi akhirnya dipakai AS.
  • F-14A + Plus atau F-14B: Pembaruan dari F-14A dengan mesin GE F110-400. 38 pesawat baru diproduksi, dan 48 buah F-14A dimutakhirkan ke bersi B ini. Pada akhir tahun 1990-an, 67 F-14B diperbarui dengan badan pesawat baru dan peralatan avionik mutakhir. Pesawat dengan modifikasi ini diberi nama F-14B Upgrade.[6]
  • F-14D Super Tomcat: Varian terakhir F-14. Mesin TF-30 diganti dengan GE F110-400, seperti pada F-14B. F-14D juga ditambah peralatan avionik digital terbaru termasuk Glass cockpit, dan radar APG-71 menggantikan AWG-9. 37 pesawat baru diproduksi, dan 18 F-14A dimutakhirkan ke versi D.


Spesifikasi (F-14D Super Tomcat)

Karakteristik umum

  • Kru: 2 (Pilot and Radar Intercept Officer)
  • Panjang: 61 ft 9 in
  • Lebar sayap:
  • Spread: 64 ft (19 m)
  • Swept: 38 ft swept
  • Tinggi: 16 ft
  • Luas sayap: 565 ft²
  • Airfoil: NACA 64A209.65 mod root, 64A208.91 mod tip
  • Bobot kosong: 42,000 lb
  • Bobot terisi: 61,000 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 72,900 lb
  • Mesin: 2× General Electric F110-GE-400 afterburning turbofans
    • Dorongan kering: 13,810 lbf masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 27,800 lbf masing-masing

Kinerja

  • Laju maksimum: Mach 2.34 (1,544 mph, 2,485 km/h) at high altitude
  • Radius tempur: 500 nm
  • Jarak jangkau ferri: 1,600 nm
  • Laju panjat: >45,000 ft/min
  • Beban sayap: 113.4 lb/ft²
  • Dorongan/berat: 0.91

Persenjataan

13,000 lb (5,900 kg) of ordnance including:
  • Guns: 1× M61 Vulcan 20 mm Gatling Gun
  • Missiles: AIM-54 Phoenix, AIM-7 Sparrow and AIM-9 Sidewinder air-to-air
  • Loading configurations:
    • 2× AIM-9 + 6× AIM-54
    • 2× AIM-9 + 2× AIM-54 + 4× AIM-7
    • 2× AIM-9 + 4× AIM-54 + 2× AIM-7
    • 2× AIM-9 + 6× AIM-7
    • 4× AIM-9 + 4× AIM-54
    • 4× AIM-9 + 4× AIM-7
  • Bombs: GBU-10, GBU-12, GBU-16, GBU-24, GBU-24E Paveway I/II/III LGB, GBU-31, GBU-38 JDAM, Mk-20 Rockeye II, Mk-82, Mk-83 and Mk-84 series iron bombs

Avionik

  • Hughes AN/APG-71 radar
  • AN/ASN-130 INS, IRST, TCS

Senin, 24 Oktober 2011

F-22 Pesawat tempur Tercanggih







             F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman (stealth) Amerika Serikat, yang di buat oleh pabrik pesawat Lockheed Martin. Pesawat ini dirancang untuk menjadi pesawat tempur superioritas udara (air superiority fighter) untuk menghadapi pesawat tempur Uni Soviet. Pesawat ini juga dilengkapi dengan peralatan serang darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen.
       


              Kemampuan siluman tersebut dikarenakan adanya material penyerap radar pada bahan pembuatan pesawat, dan disain bentuk F-22. Kemampuan ini juga di dukung oleh adanya persenjataan internal yg berada di dalam badan pesawat tersebut, dan baru terbuka saat akan ditembakkan.








              Pesawat F-22 mempunyai radar dengan jangkauan lebih jauh dari pesawat-pesawat lain, bahkan nyaris setara AWACS. Artinya F-22 dapat melihat anda jauh sebelum anda bisa melihat pesawat itu. F-22 juga memiliki sistem Radar LPI super canggih (Low Probability of Intercept Radar), artinya pesawat yang telah terdeteksi radar F-22 tidak bisa akan tahu kalau dia sudah terdeteksi & radar warning-nya tidak akan menyala.


               F-22 Raptor mempunyai mesin yg disebut supercruise, dengan mesin ini F-22 dapat terbang dengan jangkauan lebih jauh. F-22 juga mempunyai avionik terpadu yg tersambung dengan sebuah komputer super yg dapat mengolah 700 data per detik. Sayang Indonesia tidak punya, mungkin kebnyakan yg korupsi jadi nggak punya duit buat beli kali ya.


                

Spesifikasi (F-22 Raptor)

Gambar teknis F-22.
Persenjataan F-22.
Data dari USAF, situs Tim F-22 Raptor, dan Aviation Week & Space Technology

Karakteristik umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 62 kaki 1 in
  • Lebar sayap: 44 kaki 6 in
  • Tinggi: 16 kaki 8 in
  • Luas sayap: 840 kaki²
  • Airfoil: NACA 64A?05,92 akar, NACA 64A?04,29 ujung
  • Bobot kosong: 31.670 lb
  • Bobot terisi: 55.352 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 80.000 lb
  • Mesin: 2× Pratt & Whitney F119-PW-100 Turbofan pengarah daya dorong pitch, 35.000 lb masing-masing

Kinerja

  • Laju maksimum: ≈Mach 2,42 (2.575 km/jam) pada altituda/ketinggian tinggi
  • Laju jelajah: Mach 1,72] (1.825 km/h) pada altituda/ketinggian tinggi
  • Jarak jangkau ferri: 2.000 mi
  • Batas tertinggi servis: 65.000 kaki
  • Laju panjat: rahasia
  • Beban sayap: 66 lb/kaki²
  • Dorongan/berat: 1,26
  • Maximum g-load: −3/+9 g

Persenjataan

  • Meriam: 1× 20 mm (0,787 in) M61A2 Vulcan gatling gun di pangkal sayap kiri, 480 butir peluru
  • Udara ke udara:
  • 6× AIM-120 AMRAAM
  • 2× AIM-9 Sidewinder
  • Udara ke darat:
  • 2× AIM-120 AMRAAM 
  • 2× AIM-9 Sidewinder dan salah satu:
    • 2× 1.000 lb JDAM atau
    • 2× Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau
    • 8× 250 lb GBU-39 Small Diameter Bomb

Avionik

  • Radar: 125-150 mil (200-240 km) terhadap target 1 m² (perkiraan)